Skip to main content
Tips

Sejarah hidangan babi di berbagai negara

By May 11, 2024No Comments

Daging babi memiliki sejarah panjang sebagai sumber makanan di berbagai belahan dunia. Mari telusuri perjalanan kuliner babi yang menarik ini:

Eropa

Babi sudah dipelihara di Eropa sejak zaman prasejarah. Hidangan babi menjadi makanan pokok bangsa Eropa kuno seperti Celtic dan Romawi. Mereka mengolah babi menjadi ham, sosis, dan daging asap untuk diawetkan.

China

Domestikasi babi di China diperkirakan terjadi sekitar 7000 SM. Bukti arkeologis dan genetik menunjukkan bahwa babi dijinakkan secara independen di China dari babi liar Eurasia. Hidangan babi menjadi bagian penting dalam masakan China selama berabad-abad. Mereka memiliki variasi hidangan yang luar biasa, seperti Char Siu (babi panggang manis), Baozi (roti isi daging babi), dan Xiao Long Bao (sup pangsit isi daging babi).

Timur Tengah

Meskipun agama mayoritas melarang konsumsi babi, orang Kristen dan Yahudi di Timur Tengah memiliki tradisi hidangan babi tersendiri. Misalnya, masyarakat Kristen Armenia punya Khorovats, yaitu daging babi panggang arang.

Mediterania

Masakan negara-negara Mediterania seperti Italia dan Spanyol juga sangat kental dengan olahan babi. Di Italia, Prosciutto (ham kering) dan Salami (sosis kering) menjadi makanan pembuka yang populer. Sementara Spanyol punya Jamon Iberico, ham kualitas premium dengan cita rasa khas.

Amerika

Para imigran Eropa membawa tradisi konsumsi babi ke Amerika. Di Amerika Selatan, ada Lechón (babi panggang utuh) yang populer di Kuba dan Puerto Riko. Sementara di Amerika Utara, Bacon (daging asap) menjadi pelengkap sarapan favorit.

Asia Tenggara

Konsumsi daging babi bervariasi di Asia Tenggara. Di Indonesia, babi berperan penting dalam hidangan tertentu seperti Babi Guling Bali dan Sate Babi. 

Beberapa faktor yang memengaruhi sejarah hidangan babi:

  • Iklim: Di daerah dengan musim dingin yang panjang, teknik pengasinan dan pengasapan daging babi dikembangkan untuk pengawetan.
  • Agama: Agama-agama tertentu memiliki aturan tentang konsumsi daging babi, yang memengaruhi tradisi kuliner suatu daerah.
  • Perdagangan: Perdagangan antar benua membawa tradisi baru dan memengaruhi variasi hidangan babi di berbagai negara.

Menariknya, hidangan babi terus berkembang dan berinovasi. Perpaduan budaya dan teknik memasak modern menciptakan kreasi baru yang menggugah selera.