Skip to main content
Media

Mengenal Biosekuritas pada Ternak Babi

By February 10, 2023May 23rd, 2023No Comments

Biosekuritas adalah upaya pertahanan pertama untuk mencegah dan mengendalikan semua kemungkinan penyebaran penyakit. 

Tujuan dari dilakukan Biosekuritas

  • Sebagai garis pertahanan pertama terhadap penyakit.
  • Untuk mencegah masuknya organisme penyebab penyakit (pathogen) dari luar ke dalam peternakan.
  • Untuk melindungi ternak dari berbagai penyakit berbahaya yang tidak ditemukan di wilayahnya (penyakit eksotik)
  • Memisahkan ternak dari bibit penyakit dan sebaliknya.
  • Adanya jaminan risiko bagi konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
  • Adanya jaminan keamanan dalam lingkupan   hidup   dan   sustainability usaha.
  • Adanya jaminan terhadap tidak adanya risiko penyakit zoonosis khususnya bagi karyawan.

Komponen utama biosekuriti terdiri dari:

1. Isolasi

Isolasi merupakan suatu tindakan untuk mencegah kontak diantara hewan pada suatu area atau lingkungan. Fasilitas yang digunakan untuk isolasi harus bersih dan didesinfeksi.

Tindakan isolasi meliputi:

  • Mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang untuk segera dipisahkan dan diobati.
  • Tindakan terhadap hewan yang baru masuk.
  • Mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk dikuburkan, dibakar atau dimusnahkan untuk menghentikan penyebaran penyakit yang lebih luas.
  • Penanganan terhadap kotoran hewan.
  • Adanya pagar yang melindungi ternak dari lingkungan luar.
  • Menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk kandang ternak yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit.
  • Ada jarak yang cukup antara peternakan dengan rumah penduduk.
  • Konstruksi kandang yang kokoh dan baik untuk menghindari babi dari hewan lainnya.

2. Pengendalian lalu lintas

Tindakan pengendalian lalu lintas meliputi:

  • Pengawasan terhadap lkendaraan dan pengunjung. Perlu dilakukan desinfeksi sebelum keluar masuk ke wilayah peternakan. 
  • Peternak tidak meminjamkan peralatan kadang kepada peternak lainnya.
  • Tidak membawa ternak ke peternakan tetangga. 
  • Perlakuan terhadap lalu lintas pakan.
  • Tindakan terhadap rodensia, serangga, burung liar, dan hewan lain.

3. Sanitasi

Sanitasi yang biasa dilakukan adalah penataan kebersihan peternakan dengan melakukan desinfeksi, seperti pencucian secara tepat dan cermat terhadap tempat pakan/minum, peralatan, pakaian kerja kandang, kendaraan, dan bahkan sampai bak penampung kotoran.

Tindakan sanitasi meliputi:

  • Cuci tangan sebelum dan setelah menangani hewan yang sakit menggunakan desinfektan.
  • Memakai sepatu khusus/boot pada saat masuk kandang dan melakukan dipping sepatu pada desinfektan.
  • Memakai pakaian khusus (cattle pack) pada saat masuk ke kandang.
  • Menggunakan peralatan yang steril selama melakukan tindakan karantina.
  • Kandang, tempat pakan, tempat minum dan peralatan kandang senantiasa dibersihkan dengan desinfektan. Desinfeksi kandang dilakukan secara berkala 2x dalam seminggu.
  • Tempat penyimpanan pakan yang senantiasa dibersihkan secara rutin.
  • Ternak  dimandikan 1-2 kali sehari tergantung suhu udara.

Sumber: kompasiana.com
Penulis: Elisabeth Yulia Nugraha
Dosen – Dokter Hewan, Dosen Peternakan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng